Peserta didik adalah salah satu unsur kegiatan proses belajar mengajar itu peserta didik perlu dikelompok-kelompokan. Pengelompokan lazim dikenal dengan grouping didasarkan atas pandangan bahwa disamping peserta didik tersebut memiliki kesamaan, juga mempunyai perbedaan. Kesamaan-kesamaan yang ada dipeserta didik melahirkan pemikiran penepatan pada kelompok yang sama, sementara perbedaan- perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran penepatan pada kelompok yang berbeda. Jika perbedaan yang ada pada peserta didiksatu dengan yang lain dicermati lebih mendalam akan didapati perbedaan antara individu dan perbedaan intra individu. Yang pertama berkenaan dengan perbedaan peserta didik satu dengan yang lain dalam kelas dan yang kedua yan berkenaan berbedanya kemampuan masing-masing peserta didik dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi.
Perbedaan peserta didik dengan intar peserta didik ini mengharuskan layanan yang berbeda secara individual demikian diangkap kurang efisien, maka dilakukan pengelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaan peserta didik, agar kekurangan pada pengajaran secara klasikal dapat dikurangi. Alasan pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas realitas bahwa peserta didik secara terus menerus bertumbuh dan berkembang. Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan tersebut peserta didik diharuskan mampu mengembangkan potensinya seoptimal mungkin, maka dilakukanlah pengelompokan peserta didik. Oleh karena itu penting adanya pengelompokan peserta didik. Pengelompokan peserta didik ini bukan hanya sekedar pengelompokan saja, namun di dalam pengelompokan ini sangat di perlukannya cara-cara, hal yang mendasar, serta di perlukan Teknik yang tepat dengan keadaan peserta didik, serta kecocokan di kelas mana peserta didik tersebut benar-benar sesuai atau cocok untuk pengembangan potensi diri peserta didik tersebut.
Pengertian
Peserta didik secara etimologi berarti anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Sedangkan secara terminology peserta didik berarti anak didik atau individu yang mngalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari strutural proses pendidikan. Dengan kata lain pesera didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dalam mental maupun pikiran Iwan Aprianto, DKK. (2020:90).
Sedangkan peserta didik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang, anak didik, siswa, anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan. Jadi, peserta didik adalah semua orang, baik laki-laki atau perempuan (tidak hanya anak, tetapi juga orang dewasa) yang membutuhkan bantuan, usaha, bimbingan dari orang lain guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga Negara, sebagai angguta masyarakat, dan sebagai suatu individu atau pribadi.
Sedangkan pengelompokan adalah melakukan pemisahan, pemecahan, segmentasi data ke dalam sejumlah kelompok (cluster) menurut karakteristik tertentu yang diinginkan. Menurut Iwan Aprianto, DKK (2020:91) Pengelompokan disini bukan bermaksud mendiskrimidasikan peserta didik, melainkan untuk membantu mereka agar dapat berkembang seoptimal mungkin. Dengan adanya pengelompokan peserta didik juga mudah dikenali apa yang menjadi potensinya. Pengelompokan peserta didik juga biasanya identik dengan penepatan peserta didik pada kelas-kelas. Jadi, dapat di simpulkan pengelompokan peserta didik merupakan suatu cara untuk mengelompokkan peserta didik dengan kriteria-kriteria tertentu. Dengan adanya sistem kelas. Pengelompokan peserta didik dilakukan sebelum peserta didik mengikuti proses pembelajaran. Pengelompokan tersebut dapat dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada di peserta didik yaitu jenis kelami, dan umur. Pengelompokan juga dapat di dasarkan pada perbedaan individu peserta didik seperti minat, bakat, dan kemampuan.
Dasar-dasar pengelompokan
Menurut Hindyat Sutopo dalam buku Iwan Aprianto (2020:92-93) dasar-dasar pengelompokan peserta didik yaitu berdasarkan atas kemampuan peserta didik diantaranya:
- Friendship grouping, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan pada kesukaan di dalam memilih teman peserta didik. Masing-masing peserta didik diberi kesempatan untuk memilih anggota kelompoknya sendiri dan serta menetapkan orang-orang yang dijadikan sebagai pemimpin kelompoknya.
- Achievement Grouping, pengelompokan peserta didik berdasarkan prestasi yang dicapai.
- Attentionor Interest Grouping, yaitu pengelompokan peserta didik di dasarkan atas kemampuan dan bakat sesuai yang dimiliki siswa.
- Attentionor Interest Grouping, yaitu pengelompokan peserta didik dilaksanakan atas perhatian atau minat yang di dasari kesenangan. Pengelompokan demikian sekaligus juga meminatinya, tidak semua peserta didik yang mampu sesuatu sekaligus juga meminatinya.
- Intelegensi Grouping, pengelompokan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan peserta itu sendiri.
Selain itu, pengelompokan peserta didik juga berdasarkan pada aspek latar belakang peserta didik, meliputi jenis kelamin, tempat kelahiran, dan tempat tingkal peserta didik, tingkat sosial ekonomi peserta didik, dari keluarga yang bagaimana peserta didik berasal. Sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki peserta didik meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap.
Peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokkan pada kemampuan tinggi, sedang dan rendah, peserta didik yang termasuk berkemampuan tinggi biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian, dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Sebaliknya peserta didik yang tergolong pada kemampuan rendah ditandai dengan kurangnya motivasi belajar, tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran termasuk menyeleseikan tugas dan sebagainya.
Menurut Eka Prihatin dalam buku Iwan Aprianto (2020:94) Dari sumber lain ada juga dalam pembelajaran peserta didik juga dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, sebagai berikut:
- Kelompok Normal
Mengembangkan pemahaman tentang prinsip dan praktik aplikasi, mengembangkan kemampuan praktik akademik yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Kelompok Sedang
Mengembangkan kemahiran komunikasi, kemahiran menggali potensi diri, dan aplikasi pratikal, mengembangkan kemahiran akademik dan kemahiran pratikal sehubung dengan perkembangan dunia kerja maupun melanjutkan program Pendidikan professional
- Kelompok tinggi
Mengembangkan pemahaman tentang prinsip, teori, dan aplikasi. Mengembangkan pengetahuan akademik untuk memasuki Pendidikan tinggi. Pengelompokan peserta didik ini perlu dijadikan bahan pertimbangan dan diperhatikan dalam Menyusun kurikulum dan pengembangan pembelajaran Dari perbedaan-perbedaan tersebut menurut pelakuan yang berbeda baik dalam penepatan atau pengelompokan peserta didik maupun perlakuan guru dalam menyesuaikan gaya belajar peserta didik. Adakalanya di temukan peserta didik yang sangat aktif dan ada pula peserta didik yang rendah dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi system pembelajaran dikelas, sebab bagaimanapun factor-faktor peserta didik dan pendidik merupakan factor yang sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran.
