Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam masalah pembelajaran, supervisi dengan berbagai konsepnya memiliki peranan yang sangat penting. Supervisi berusaha untuk membantu meningkatkan proses pembelajaran dengan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi didalamnya, baik itu masaah yang dihadapi guru dalam mengajar, knisi belajar sisa, bahkan media dan fasilitas yang tersedia. Oeh karena itu, setiap lembaga atau antitusi pendidikan tentunya tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan supervisi. Secara umum teknik-teknik dari supervisi ini dibagi menjadi 2 macam yaitu teknik individua dan teknik kelompok. Dalam pengembangan dan keterampilan menjad seorang supervisi itu harus mengetahui teknik-teknik yang harus dilakukan dallam supervsi tersebut. Untuk mengetahui lebih anjut mengenai teknik-teknik supervisi, dalam makalah ini kami akan mengkaji teknik-teknik supervisi secara rinci.
Teknik Individul
Teknik individual adalah pelaksanaan supervisi yang diperuntukkan untuk seorang guru, supervise ini dilakukan dilakukan untuk mengetahui kulitas mengajar seorang guru tersebut di dalam kelas. Teknik individual ini dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, intervisitasi, penyeleksi berbagai sumber materi yang mengajar dan menilai diri sendiri. Yang akan dibahas secara rinci.
1.Perkunjungan kelas
Perkunjungan kelas adalah seorang kepala sekolah atau supervisor masuk ke kelas untuk melakukan penilaian kepada guru untuk melakukan penilaian terhadap cara mengajar di kelas. Tujuannya disini yaitu untuk memperoleh data tentang keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Dengan data itu supervisor dapat berdiskusi dengan seorang guru tentang segala kesulitan yang dialami oleh guru dalam mengajar di kelas. Pada saat guru dapat mengemukakan pendapatnya dan pengalamanpengalam yang telah berhasil dan hambatan-hambatan yang terjadi dan meminta bantuann kepada supervisor untuk memberikan solusi atas hambatan yang dialami oleh seorang guru. Sifatnya mengadakan peninjauan ini dan mempelajari sesuatu yang dilihat di kelas saat guru mengajar, maka disebut dengan observasi kelas.
Peninjauan ke kelas ini berfungsi untuk alat yang mendorong guru agar guru tersebut meningkatkan cara mengajar mereka dan cara belajar siswa (Asmendri 2012:142). Peninjauan ini dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk menunjukkan pengalamnya serta sebagai usaha untuk menunjukkan bahwa dia mampu. Karena guru dapat belajar dan pengertian secara moral terhadap karirnya.
Perkunjungan kelas terbagi menjadi tiga macam yaitu:
- Perkunjungan tanpa diberitahu (Unannounced visitation).
Perkunjungan ini dilakukan oleh supervisor secara tiba-tiba datang ke kelas tanpa memberitahu terlebih dahulu. Supervisor dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya tanpa dibuat-buat. Hal ini dapat membiasakan guru agar selalu mempersiapkan diri dalam mengajar, namun hal itu juga dapat membuat guru gugup karena supervisor tiba-tiba mendatanginya. Dan ada juga guru yang tidak senang karena didatangi secara tiba-tiba di datangi mungkin karena dia tidak ada persiapan.
- Perkunjungan dengan cara memberitahu lebih dulu (Announced visitation)
Perkunjungan dengan diberitahu ini supervisor memberikan jadwal perkunjungan sehingga guru-guru tahu kapan jadwal supervisor datang untuk menilai. Bagi supervisor perkunjungan yang direncanakan ini sangat tepat dan terjadwal sehingga mereka punya konsep, pengembangan yang kontinu dan terencana. Guru-guru pun dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karena akan ada perkunjungan untuk membantu ia untuk dinilai. Karena kunjungan ini diberitahu bisa jadi ada yang di buat-buat dan di lebih-lebihkan.
- Perkunjungan atas undangan guru (visit upon invitation)
Perkunjungan seperti lebih baik, oleh karena itu guru punya usaha dan motivasi untuk mempersiapkan diri dan membuka diri untuk membuka diri agar dapat memperoleh balikan dan pengalaman baru dengan penjumpaannya dengan supervisor. Bagi supervisor ia dapat belajar berbagai pengalaman dan dialoq dengan guru sedangkan guru dapat memperbaiki dan mengembangkan kemampuanya dengan bimbingan dari supervisor tersebut. Ada kemungkinan timbulnya sikap manipulasi seperti dengan dibuat-buat untuk menonjolkan diri, sedangkan pada waktu-waktu tertentu ia tidak melakukan hal-hal tersebut dan mereka melakukannya dengan tujuan pencitraan.
2. Observasi kelas
Observasi kelas ini supervisor dapat mengobservasi situasi belajar-mengajar yang sebenarnya. Observasi ini dibagi menjadi dua macam yaitu observasi lansung(direct observation) dan observasi tidak lansung (indirect observation). Observasi lansung ini, supervisor mencatat absen yang dilihat pada saat guru sedang mengajar sedangkan observasi tidak lansung, orang yang terobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak tahu kalau mereka sedang dinilai.
Menurut (Asmendri 2008: 138 ) Observasi kelas ini memiliki tujuan yaitu:
- Memperoleh data yang subjektif sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh guruguru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.
- Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk mmengubah cara-cara mengajar kea rah yang lebih baik.
- Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka supervisor harus mengetahui apa saja yang akan di observasi. Hal-hal yang perlu diobservasi yaitu diantaranya:
- Usaha dan kegiatan murid dan guru
- Usaha dan kegiatan guru dan murid dalam hubungan dengan penggunaan bahan dan alat pelajaran
- Usaha dan kegiatan guru dan murid dalam memperoleh pengalaman belajar
- Lingkungan sosial, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan faktor-faktor penunjang lainnya.
Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan itu secara bersama-sama oleh supervisor dan sejumlah guru-guru dalam satu kelompok ( Sahertian, 2008). Guru-guru yang diduga, sesui dengan analisis kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/ bersama-sama. Kemudia kepada mereka diberikan laanan supervisi sesuai dengan permasaahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
Dalam teknik berkeompok ini terdapat beberapa teknik yang dapat diakukan antara lain:
Pertemuan orientasi bagi para guru baru
Pertemuan orientasi bagi para guru baru ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengantarkan guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Pertemuan guru ini bukan hanya guru baru tetapi juga seuruh staf guru. Hal-hal yang disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi:
- Sistem kerja dari suatu sekolah.
- Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
- Diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
- Melakukan tindaklanjut daam bentuk kelompok.
- Meakukan kunjungan ketempat-tempat tertentu.
- Makna kebersamaan
- Menjadikan guru baru tidak merasa canggung dan dapat diterima dallam kelompok guru lain.
Panitia Penyelenggara
Panitia penyelenggara merupakan para peaksana yang dibentuk untuk melaksanakan sesuatu tugas yang lazim. Dalam menjankan tugas kepanitiaan juga banyak mendapatkan pengalaman kerja. Pengalaman dalam usaha mencapai tujuan, pengalaman dalam mengerti cara bekerja sama dengan orang lain, pengalaman yang berhubungan dengan tugas yang dibebankan. Berdasarkan pengalam tersebut guru-guru dapat bertambah dan bertumbuh profesi mengajarnya.
Rapat guru
Dalam rapat guru ini biasanya dibicarakan masaah pengajaran, dan kepala sekolah beserta wakinya sebagai sepervisor. Tujuan utama dari rapat guru ini ada;ah untuk memperbaiki kualitas personal dan program sekolah dan juga memberikan kesempatan untuk berpikir kooperatif, merencanakan staf, mendorong orang untuk berbicara dan dapat megenal sekoah secara keseluruhan.
Tukar menukar pengalaman
Teknik ini dilakukan secara informal dimana setiap guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diarahkan. Dalam kegiatan ini memberikan pengaaman yang berharga bagi guru muda untuk memperkuat jati diri sebagai guru.
Lokakarya (workshop)
Kegiatan ini dilakuakan degan mendatangkan para ahli-ahli pendidikan untuk mendiskusikan masalah-masalah pendidikan. Teknik ini adalah usaha untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan bekerja sama baik mengenai masalah-masalah teoritis maupun praktis dengan maksud untuk meningkatkan kualitas hidup secara umum dan kuaitas profesiona secara khususnya.
Panel diskusi
Merupakan suatu kegiatan kelompok dalam situasi tatap muka, bertukar informasi atau untuk memutuskan sesuatu keputusan tentang masalah tertentu. Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang elah ditetapkan. Tujuan dari kegiatan ini untuk melahirka sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang para ahli.
Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untk membahas masalah pendidikan. Simposium menyajikan pidato-pidato pendek yang mennjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda.
Demonstasi mengajar
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenakan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor.
Buleting supervisi
Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwa-peristiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar, tingkah laku sisa, dan sebagainya. Teknik ini diharapkan dapat membantu guru untuk menjadi lebih baik.
Organisasi profesi
Organsasi profesi guru di indonesia adalah PGRI ( Persatuan Guru Repubik Indonesia), sedangkan dosen mempunyai organisasi profesi tersendiri yaitu ADI (Asosiasi Dosen Indonesia). PGRI merupakan lembaga profesi yang melindungi guru secara lembaga dalam segala sesuatu yang akan merusak citra guru baik dari dalam maupun dari luar aggotanya.
Perjalanan sekolah
Perjalanan sekoah adalah suatu cara dimana guru-guru melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memperkaya pengalaman belajar terutama bagi guru-guru yang mengaami masalah dalam tugas, sehingga mereka mendapatkan semacam selingan atau refresing setelah melakukan pekerjaan rutin mereka di sekolah. Dengan cara ini diharapkan mendoroong pertumbuhan jabatan dan kegairahan bekerja dengan sumbersumber pengalaman yang baru.
Supervisi sebaya
Sejajar dengan prinsip metodologi belajar mengajar bahwa anak yang pintar diperbolehkan membantu teman-temannya dalam belajar walaupun ia tidak berhak dalam menilai keberhasilan guru yang dibantu. Teknik ini sangat berguna dalam sher pengalaman guru dari teman seprofesinya dalam bidangnya. Mereka akan mendapatkan kiat-kiat yang ada pada masing-masing teman terutama pada materi sulit. Teknik ini sangat baik dilakukan dalam forum KKG atau MGMP yang dilakukan setiap minggu.
Pemanfaatan Narasumber
Sumber yang dapat memberikan pendaaman dan perluasan ilmu secara ansung, dengan kemungkinan untuk berinteraksi dan memberikan penjelasan secukupnya, berupa seorang ahli yang dapat didatangkan sebagai nara sumber.
Mengikuti kursus
Teknik ini dilakukan oleh guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengajar agar tidak menonton.
Supervisi dengan pemanfaatan
Teknik ini memanfaatkan alat-aat elektroonik yang dapat menangkap gambargammbar secara kontinu dan dapat merekam suara. Apabila diadakan supervisi, supervisi hanya mengoperasikan saja alat-alat tersebut. Alat ini tidak mengganggu kewajiban proses beajar mengajar.
